• PENGGUNAAN ROBOT BEDAH OTAK DALAM OPERASI (Makalah)

    MAKALAH
    INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
    Tentang
    “ PENGGUNAAN ROBOT BEDAH OTAK DALAM OPERASI”




    Nama Kelompok :
    1.     Muhammad Hasan
    2.     Syalafuddin Ainul Yaqin
    3.     Muhammad Darwis
    4.     Kus Haryanti Ayuningtyas

    FAKULTAS TEKNIK
    PRODI INFORMATIKA
    UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT
    2017




    KATA PENGANTAR

    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Interaksi Manusia dan Komputer dengan judul "" tepat pada waktunya. 
    Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dimohon kriti dan sarannya untuk membantu agar makalah ini menjadi lebih sempurna. 
    Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.




    Mojokerto, 9 Mei 2017




    Penyusun



    DAFTAR ISI....................................................................................................................
    KATA PENGANTAR.....................................................................................................
    BAB I (PENDAHULUAN).............................................................................................
    1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................
    1.2 Dasar Teori..................................................................................................................
    1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................
    BAB II (PEMBAHASAN...............................................................................................
    2.1 Penggunaan Teknologi dalam Bidang Kesehatan.......................................................
    2.1.1 Sejarah Ilmu bedah.......................................................................
    2.1.2.Sistematika  dan komponen kerja robot operasi otak...................
    2.1.3 Kenapa robot itu belum diproduksi atau digunakan
    dinegara indonesia ini.....................................................................
    BAB III (PENUTUP).......................................................................................................
    3.1 Kesimpulan .................................................................................................................



    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang Masalah
    Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat baik di negara maju ataupun negara berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran.
    Salah satu bidang kedokteran adalah dokter bedah. Menjadi dokter bedah bukanlah hal yang mudah. Pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dan kejelian yang tinggi. Salah satu operasi bedah yang fatal adalah operasi pada bagian otak. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan operasi pada otak. Untuk mengurangi resiko bedah otak, maka peneliti dari University of Utah, Amerika Serikat, menciptakan sebuah robot yang dapat memudahkan operasi otak. Tentunya robot yang diciptakan dapat mempersingkat waktu dan juga aman bagi pasien.

    1.2  Tujuan Penulisan
    1.      Agar dapat memahami kemajuan kecanggihan teknologi dalam bidang kesehatan.
    2.      Agar dapat memahami kinerja dan dampak yang dihasilkan dari penciptaan alat pembantu dalam bidang kedehatan.



    BAB II
    PEMBAHASAN

    2.1  Penggunaan Teknologi dalam Bidang Kesehatan
    2.1.1 Sejarah Ilmu bedah
              Ilmu bedah sebenarnya telah lama dikenal di Sumeria, Akadia, Mesir dan Babilonia Lama. Tabib-tabib bangsa Sumeria dan Mesir terkenal pandai menjahit bekas pembedahan, baik pengerjaannya dan tidak kasar bekasnya. Namun pada masa perkembangan kedokteran Islam, terkenallah seorang ahli bedah sebagai bapak ilmu bedah modern. !eletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi. Selama separuh abad ia mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokterankhususnya bedah. Para dokter di zamannya mengakui bahwa Al-Zahrawi adalah seorang dokter yang jenius terutama di bidang bedah. Jasanya dalam mengembangkan ilmu kedokteran sungguh sangat besar. Al-Zahrawi meninggalkan sebuah ‘harta karun’ yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa kitab Al-Tasrif li man ajaz an-il-talil—sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan materi sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume.

     
               Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodorant, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini merupakan hasil pengembangan dari karya Al-Zahrawi.

    Teknologi saat ini menjadi sangat berperan dalam dunia kedokteran, ini terbukti dengan banyaknya produk-produk atau alat-alat kedokteran yang bermunculan. Alat-alat ini sangat mendukung profesionalisme fungsi medis maupun langsung berperan aktif pada bidang medis. Sebagai contoh, sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronis.Teknologi informasi juga banyak diterapkan pada berbagai peralatan medis, misalnya pada CT scan (Computer tomography).
    Salah satu bidang kesehatan yang membutuhkan alat-alat canggih adalah bidang bedah. Dalam bidang bedah juga ada berbagai macam. Salah satu contohnya adalah spesialis Bedah Saraf. Bedah saraf merupakan bidang kesehatan khusus yang berpusat pada pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi gangguan yang menyerang sistem saraf, yang meliputi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer. Bidang ini menangani seluruh sifat-sifat penyakit termasuk penyakit bawaan, trauma, terkait dengan infeksi, dan degeneratif. Salah satu contoh kondisi penyakit bawaan adalah hidrosepalus, sedangkan kasus penyakit yang berhubungan dengan infeksi termasuk meningitis dan mielomeningokel; kedua penyakit ini umumnya menyerang pasien anak-anak. Yang lebih umum menyerang orang dewasa adalah kondisi neurologis traumatis, yang merupakan trauma kepala atau tulang belakang yang dapat menyebabkan perdarahan dalam. Bila kondisi sudah seperti itu, maka penanganan terhadap pasien adalah operasi. Salah satu operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf adalah operasi otak.
    Melakukan operasi otak harus dilakukan dengan teliti. Dan itu adalah tugas berat seorang dokter bedah. Dalam prosedur operasi otak harus melakukan CT-Scan terlebih dahulu. CT- singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. Sehingga fungsi dari alat ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam dari tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto (gambar) bagian dalam tubuh berupa irisan. Setelah melakukan CT-Scan maka dokter spesialis bedah otak akan mengetahui penanganan apa yang akan diberikan kepada pasien.
    Untuk mengurangi risiko dalam operasi otak, peneliti dari University of Utah, Amerika Serikat, menciptakan robot yang mampu melakukan operasi otak dengan teliti.  Robot itu mampu mengurangi durasi operasi. Biasanya seorang dokter butuh waktu dua jam untuk mengebor kepala pasien, tapi robot ini mampu melakukannya hanya dalam waktu 2,5 menit. Kerja robot ini bergantung pada hasil CT scan yang berisi data-data letak saraf-saraf yang harus dihindari. Kemudian hasil CT scan pasien dimasukkan ke dalam program robot. Dan robot itu mulai bekerja.
    Ahli bedah saraf yang juga peneliti utama di University of Utah, William Couldwell mengatakan robotnya mampu bekerja mengebor tulang kepala pasien sesuai dengan data-data CT scan. Robot ini dapat bekerja dengan sangat aman saat melakukan operasi otak. Selain dapat menghemat waktu, robot ini punya kemampuan melakukan operasi dengan sangat presisi. Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di Jurnal Neurosurgical Focus.


    2.1.2.Sistematika  dan komponen kerja robot operasi otak
                Terdiri dari dua tabung sangat tipis. Satu berbentuk lurus dan digunakan untuk memasukkan probe ke dalam otak setelah lubang kecil telah dibor ke dalam tengkorak. Didalam terdapat tabung berputar fleksibel, yang kemudian diteruskan ke dalam darah membeku dan digunakan untuk menghisap keluar massa tanpa menyebabkan kerusakan jaringan. Seorang manusia dalam proses operasi ini hanya diperlukan untuk membantu menentukan posisi terbaik dan sudut penyisipan lalu  robot akan dipandu oleh CT scan dalam mengoperasikan tabung hisap.

    Kelebihan robot  : robot berpotensi menghemat uang, biaya operasi lebih murah dengan waktu operasi yang singkat, memperkecil potensi komplikasi akibat bius.
    Kelemahan robot  : robot harus dicek setiap saat untuk menanggulangi kesalahan atau error pada robot itu yang mengakibatkan resiko keselamatan pada pasien

    2.1.3 Kenapa robot itu belum diproduksi atau digunakan dinegara indonesia ini :
                Menurut kelompok kami kenapa robot ini belum diterapkan diindonesia karena kurangnya pengetahuan masyarakat kita tentang teknologi canggih sehingga masyarakat menganggap kalau robot operasi otak ini berbahaya atau masyarakat kita tidak  percaya akan kecanggihan robot tersebut, apabila mereka mengetahui bagimana pentingnya adanya robot ini mungkin para dokter beda disini menerapkan kerja robot tersebut disini karena robot tersebut sangat membantu dokter karena robot ini mempercepat pekerjaan sang dokter. Adapun pendapat kami yang lain adalah kurangnya dokter canggih dinegara ini sehingga sulit untuk menerapkan robot operasi otak ini.



    BAB III
    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan
    Teknologi saat ini menjadi sangat berperan dalam dunia kedokteran, ini terbukti dengan banyaknya produk-produk atau alat-alat kedokteran yang bermunculan. Alat-alat ini sangat mendukung profesionalisme fungsi medis maupun langsung berperan aktif pada bidang medis.
    Salah satu bidang kesehatan yang membutuhkan alat-alat canggih adalah bidang bedah. Dalam bidang bedah juga ada berbagai macam. Salah satu contohnya adalah spesialis Bedah Saraf. Bedah saraf merupakan bidang kesehatan khusus yang berpusat pada pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi gangguan yang menyerang sistem saraf, yang meliputi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer. Salah satu contoh penanganan terhadap pasien adalah operasi otak.
    Melakukan operasi otak harus dilakukan dengan teliti. Dan itu adalah tugas berat seorang dokter bedah. Untuk mengurangi risiko dalam operasi otak, peneliti dari University of Utah, Amerika Serikat, menciptakan robot yang mampu melakukan operasi otak dengan teliti.



    DAFTAR PUSTAKA


    4.      https://www.kaskus.co.id/thread/52609cc659cb17ea5b00000c/macam-dokter-spesialis-dan-dokter-lainya/
  • 0 komentar:

    Posting Komentar